Thursday, October 2, 2008

Aku Presiden Republik Indonesia

Andai aku adalah Presiden Republik Indonesia.... langkah pertama adalah membangkitkan rasa percaya diri, jadi program pertamaku adalah RENARSISLITA atau Rencana Narsis Lima Tahun. Kenapa hal ini penting, karena disinyalir banga Indonesia sangat rendah rasa percaya dirinya, gak yakin kalo bisa nanem padi, sehingga impor padi dari vietnam, gak yakin bisa ngolah sumber daya alam sendiri, sehingga ngundang freeport dan exon mobil untuk menggolahnya, padahal ada pertamina, bahkan pernah ada wacana untuk minta Mahatir Muhammad untuk memimpin Indonesia karena gak yakin dengan pemimpin Indonesia, wah pokoknya banyak hal-hal yang pada dasarnya adalah gak PEDE.
Program RENARSISLITA tahun pertama adalah mengalakkan pemakaian Bahasa Inggris sebagai bahasa resmi ke 2 dan bahasa wajib pada dunia pendidikan. Biar kita tidak dibohongi dalam perjanjian dalam bahasa inggris dan semua rakyat bisa diskusi dengan lancar dengan bahasa inggris dan bangsa barat. tahun pertama 15 materi puplik harus berbahasa Inggris, termasuk media komunikasi (TV, Koran, Radio dll)
untuk selanjtnya tunggu posting saya selanjutnya ...............

Demokrasi Over Dosis

Sepertinya bangsa ini sepakat untuk menjadi negara yang demokratis dengan konsultan tunggal USA (Amrik). Segala bentuk demokrasi disana di adopsi dengan bulat-bulat, tanpa ada seleksi sedikitpun. Ibarat orang sedang sakit kepala, obat yang seharusnya diminum 3 kali sehari selama 7 hari, diminum sekaligus (berarti minum obat 3 butir x 7 hari sekaligus = 21 pil). Ada dua keadaan untuk orang yang over dosis, yaitu koma atau meninggal. Sepertinya kita masih dalam posisi koma, belum meninggal, tapi kalo gak siuman-siuman.....ya meninggal juga ????
Sebenarnya antara demokrasi yang Amrik punya tidak ada relevansinya dengan pengentasan masalah yang dihadapi oleh Indonesia yang pada sat itu sedang KRISMON. Lihat negara jiran, Malaysia, Singapura, Thailand, Vietnam.......apakah mereka pake demokrasi ala AMRIK ????
Penyakit saya dan anda semua sebagai bangsa Indonesia adalah penyakit kurang PEDE, sehingga gak punya keberanian untuk menciptakan konsep sendiri mengenai demokrasi.
Sekedar usul neh....sepertinya kita masih cocok untuk menerapkan demokrasi yang lalu, yaitu yang memilih anggota DPR, baru anggota DPR plus MPR milih presiden, tapi pemilihan DPR nya yang langsung dan diusahakan bersih sebersih bersihnya. Rakyat belum layak untuk memilih pemimpin secara langsung, baik presiden maupun kepala daerah....GAP antara kaum terpelajar dan tidak terpelajar masih jauh, GAP antara si kaya dengan di miskin juga jauh.....akibatnya ya seperti sekarang, pemilu hanya menjadi pesta yang mubazir yang melahirkan korupsi-manipulasi dan permainan kotor lainnya.

Demokrasi dari pa'lek SAM

demokasi yang diajarkan oleh pa'lek sam (uncle sam-USA) ternyata gak ada hubungannya dengan kesejahteraan....malah membuat qta sebagai bangsa Indonesia kehilangan harga diri. Rakyat memilih pimpinan yang pendiam, besar tinggi, ngomongnya halus, tapi gak punya pendirian. Ternyata bapak yang itu...tidak lebih dari kacungnya pak Bush...., singapura yang gak se demoktratis indonesia bisa kaya, bahkan berani menolak keinginan untuk penandatanganan perjanjian ekstradisi....wah...ini sih namanya 'ayam mati di lumbung padi' Pa'lek Sam (samijo kali ???) suka pake standar ganda (bukan standar yg di brom pit), orang gak boleh punya nulkir padahal kemana-mana dia punya....pak e yang tinggi besar lulusan Akmil terbaik...... lawan donk.... kirim sumanto aja biar pa'lek sam tau rasa